Langkah awal Identifikasi Jurnal Predator untuk Peneliti
Di dalam penelitian, jurnal merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi di telinga kita, terutama pada akhir-akhir ini penelitian dari ristek dikti mewajibkan keluaran yang berupa publikasi baik itu jurnal maupun proseding.
Apa itu jurnal ilmiah? Menurut Hakim tahun 2012 pada blog aminawn, Pengertian Jurnal Ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat Karya tulis ilmiah yang secara nyata mengandung informasi/data yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Pada Jurnal Ilmiah ini tentunya memuat artikel dalam bidang tertentu.
Menyinggung soal jurnal ilmiah, sekarang banyak sekali jurnal predator yang siap memangsa para peneliti. Apakah makna predator dalam publikasi ilmiah? Jurnal predator bisa juga di bilang jurnal abal-abal, why? Dipicu kemudahan yang ditawarkan oleh gerakan Open Access (OA). Jurnal predator muncul sebagai akibat adanya pihak yang bertindak tidak etis.
Peneliti sekarang mau tidak mau dituntut memahami atas kriteria dan standar praktek publikasi yang baik sehingga nantinya peneliti mampu identifikasi jurnal/publikasi yang abal-abal atau predator. Menurut konsep ekologi di namakan predator berarti ada pemangsa dan ada yang mangsa atau di rugikan.
Mengapa perlu mengidentifikasi jurnal predator?
1.Keterjaminan kualitas jurnal
Pada Keterjaminan kualitas jurnal yang berupa proses persiapan konten, penjagaan kualitas artikel, kualitas proses peer review dll. Jurnal predator tidak peduli dengan kualitas produk mereka dan fokus pada keuntungan sehingga bisa saja mencurangi penulis dengan praktek yang tidak transparan baik dari segi biaya, review maupun ketepatan terbit.
2.Melindungi reputasi penulis/ilmuwan
Reputasi ilmuwan/penulis di tentukan oleh kualitas dari publikasi ilmiah yang dihasilkan sehingga semakin banyak artikel di jurnal yang berkualitas, lebih bagus reputasi yang diperoleh.
3.Kerugian finansial
Jurnal predator menjanjikan proses publikasi yang cepat, tapi dengan biaya yang relatif tinggi jadi bisa di bandingkan Mahal dan kualitas rendah VS mahal dan kulaitas bagus VS murah dan kualitas rendah.
Note: Pertanyaan dalam benak kita, apakah biaya jurnal maha itu termasuk predator? Belum tentu juga jika biaya mahal itu termasuk jurnal predator, dan jurnal biaya relatif rendah apakah pasti bukan predator? Belum tentu juga itu benar-benar jurnal. Terus bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut?pasti temen-temen juga bingung termasuk saya juga. He he he.. cara mendeteksinya berdasarkan kualitas kontentnya, frekuensi terbit dan jumlah naskahnya serta cek penerbitnya, apakah termasuk black list scopus atau list dari PAK dikti.
Berikut ini saya rangkumkan dari slide Siti Nurleily M dengan judul mengidentifikasi predator dalam dunia sains.
Untuk melihat contoh kasus dalam kualitas jurnal dan konferensi bisa download slide lengkapnya. Untuk download slide lengkap bisa klik link ini.
demikian artikel tentang identifikasi predator jurnal, semoga bermanfaat.