Kinerja Penelitian PT merupakan suatu indikator yang digunakan untuk menilai penelitian di perguruan tinggi baik itu sumber daya penelitian, Manajemen penelitian, Luaran Penelitian dan Tingkat Pendapatan (Revenue Generating). Bagaimana cara mengukur indikator kinerja Penelitian pada Perguruan Tinggi? Pengukuran kinerja pada perguruan tinggi sekarang sudah menggunakan Sistem Informasi manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ( SIMLITABMAS) yang dapat diakses http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/kinerja/. Untuk Tampilan simlitabmas dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Tampilan Sistem Pelaporan Kinerja untuk Perguruan Tinggi di Indonesia

Pada pengukuran kinerja perguruan tinggi yang saat ini berlaku dengan beberapa instrumen. Instrumen yang digunakan untuk pengukuran kinerja Perguruan Tinggi yaitu sumber daya penelitian, Manajemen penelitian, Luaran Penelitian dan Tingkat Pendapatan (Revenue Generating). Berapa bobot penilaian masing-masing instrumen yang digunakan? Jika ada pertanyaan seperti itu bisa temen-temen lihat pada gambar 2.  

Baca juga: Bingung Mengetahui ID Google Scholar?Berikut 3 langkah mudah mengetahui ID dan menambahkan artikel publikasinya pada google scholar.

Gambar 2. Bobot Penilaian pada masing-masing instrumen

Pada instrumen penilaian kinerja pada perguruan tinggi terbagi menjadi 4 indikator yaitu Sumber Daya Penelitian (dengan bobot 30%), Manajemen Penelitian ( dengan bobot 15%), Luaran Penelitian ( Bobot 50%) dan Revenue Generating (Bobot 5%) Seperti pada gambar 2.  Mengapa ada penekanan yang berbeda pada masing-masing indikator yang digunakan? Jawaban yang pasti, saya juga belum tahu, tetapi menurut saya penekanan yang berbeda pada masing-masing indikator digunakan untuk mengukur rencana strategis dari masing-masing universitas dalam menggapai bagian dari WCU (World Class University ) dan meningkatkan keunggulan dalam bidang akademik universitas.

Hasil akhir dari penilaian kinerja oleh Ristek Dikti itu berupa nilai dengan range 0.1 sampai 500 yang dibagi menjadi 4 cluster. Pembagian 4 cluster tersebut yaitu jika perguruan tinggi mempunyai total nilai kinerja penelitian dari 0.1-74.9 termasuk Cluster binaan, Jika nilai 75-129.9 termasuk Cluster Madya, Jika nilai 130-199.9 Termasuk Cluster Utama, dan Jika nilai 200-500 Termasuk Cluster Mandiri. Untuk Lebih jelas pembagian range nilai hasil penilaian Kinerja Penelitian dapat dilihat pada gambar 3.

Baca juga: Kuliah S3 itu berapa Tahun ya?

Gambar 3. Hasil Penilaian Kinerja Penelitian

Di dalam indikator Sumber daya Penelitian terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu mencakup Data Dosen Perguruan Tinggi ( jumlah dan status dosen), Data Peneliti Asing yang ikut berkontribusi pada penelitian di indonesia, Data Staf Pendukung pada kegiatan Penelitian, Data Perolehan dana yang bersumber dari Ristek Dikti, Data Perolehan dana yang bersumber dari Ristek Non Dikti ( Internal PT atau Instansi Lain) dan Data Unit Fasilitas Penunjang pada perguruan tinggi ( data sarana dan prasarana yang ada di perguruan Tinggi, data ini bisa laboratorium berserta perangkat yang digunakan dll). Contoh daftar data dosen perguruan tinggi dapat dilihat pada gambar 4. Contoh Pencarian penelitian Sumber Dana Ristek Dikti dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 4. Daftar Dosen pada perguruan tinggi

Gambar 5. Contoh Pencarian Sumber Dana dari Ristek dikti.

Baca juga: Cara membuat proposal Hibah penelitian Ristek Dikti yang baik seperti apa?

 

Gambar 6. Menambah baru isian tentang data penelitian yang sumber dana dari non DRPM/ Ristek Dikti.

Gambar 7. Daftar Unit Fasilitas Penunjang Penelitian

Baca juga: Mengenal Signifikansi publikasi ilmiah di era digital dan proses peer review jurnal

Gambar 8. Form isian untuk unit Fasilitas Penunjang Penelitian

Gambar 9. Form Isian untuk Penyelenggaraan Kegiatan Forum Ilmiah (Seminar/lokakarya)

Gambar 10. Form isian untuk publikasi jurnal

Gambar 11. Form isian Buku Ajar/Teks

Gambar 12. Form isian pemakalah pada forum ilmiah.

Sedangkan faktor yang perlu diperhatikan pada indikator sumber daya penelitian yaitu data penyelenggaraan kegiatan forum ilmiah (baik Seminar atau Lokakarya tingkat nasional maupun internasional) dan data manajemen penelitian, pada faktor ini yang dinilai berupa berkas standar operasional prosedur untuk Penjaminan Mutu dan SDM, Rekruitment Penilai Internal, Desk Evaluasi Proposal, Seminar Pembahasan Proposal, Penetapan Pemenang/pendanaan, Kontrak Penelitian, Monitoring dan Evaluasi Internal, Seminar Hasil Penelitian Internal, Pelaporan hasil Penelitian, Tindak Lanjut Hasil Penelitian, Kegiatan Pelatihan dan Sistem Penghargaan.

Baca juga: 7 langkah mudah untuk install Software Manajemen Referensi mendeley pada komputer

Faktor yang perlu diperhatikan dalam luaran penelitian yaitu Data artikel hasil publikasi jurnal dosen baik Publikasi Jurnal nasional Terakreditasi maupun Jurnal Internasional yang bereputasi, Data Buku Ajar/Teks yang sudah diterbitkan,  Pemakalah Forum Ilmiah baik Nasional maupun internasional, Hak kekayaan Intelektual (HKI) , dan Luaran Lain ( Model, Purwarupa, Prototipe, dll).

Gambar 13. Form Isian Luaran Penelitian untuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Baca juga: Bingung cara mencari ID dan H Indeks Scopus? 6 langkah mudah untuk mencari ID dan H indeks Scopus

Gambar 14. Form Isian Luaran Penelitian untuk Luaran lain

Faktor yang perlu diperhatikan dalam Revenue Generating yaitu Unit bisnis yang sedang dijalankan, Pendapatan Unit bisnis dan data pendukung untuk mitra penelitian.

Untuk hasil klasterisasi Perguruan tinggi dapat dilihat pada link berikut ini: https://www.ristekbrin.go.id/kabar/kemenristekdikti-umumkan-peringkat-100-besar-perguruan-tinggi-indonesia-non-vokasi-tahun-2018/ atau https://www.ristekbrin.go.id/kabar/menristekdikti-umumkan-klasterisasi-perguruan-tinggi-indonesia-2019-fokuskan-hasil-dari-perguruan-tinggi/

Demikian beberapa indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja Penelitian pada perguruan tinggi, semoga bermanfaat.