Meningkatkan jangkauan daya pancar Remote Control dengan menggunakan signal booster
Pada perkembangan teknologi kedirgantaraan, sekarang banyak pesawat tanpa awak yang digunakan dalam berbagai aplikasi kehidupan sehari-hari, baik dalam foto udara sampai pengiriman paket dalam e-commerce. Pesawat awak ini juga disebut dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang juga digunakan dalam bidang telekomunikasi untuk membawa sistem komunikasi 4G LTE. Sistem pengendalian UAV bisa secara manual maupun dengan otomatis. Pengendalian manual dengan cara menggunakan Remote Control (RC) sebagai pengendali utama. Untuk memaksimalkan penerbangan pesawat UAV maka untuk meminimalisasi terjadinya Loss Contact maka pada penelitian ini membuat suatu perangkat yang digunakan untuk meningkatkan daya pancar tanpa mengubah frekuensi yang digunakan yaitu signal booster. Blok diagram signal booster dapat dilihat pada gambar 1.
Baca juga:
Cara pengutipan dalam karya ilmiah, Untuk mengantisipasi Plagiarism
Gambar 1. Blok diagram signal booster
Gambar skema Rangkaian
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa sinyal masukan di proses dengan menggunakan transistor 2SC930 pada blok pendorong dan penguat 1 kelas A, kemudian masuk ke transistor 2SC2053 penguat II kelas A dengan daya 1 watt dan melalui rangkaian penyesuai impedansi agar sinyal yang di kirimkan terjadi transfer daya maksimum setelah itu sinyal di proses oleh blok diagram penguat III kelas C dengan komponen yang digunakan transistor 2SC1971 setelah itu masuk blok diagram rangkaian penyesuai impedansi dengan keluaran daya maksimum 6 Watt dengan pengoperasian frekuensi cutoff 175MHz. Sedangkan skema rangkaian signal booster dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Skema rangkaian signal booster
Baca juga:
Cara membuat proposal Hibah penelitian Ristek Dikti yang baik seperti apa?
Tabel 1. Notasi dan nilai komponen yang digunakan
No | Notasi | Tipe | Keterangan |
1 | R1 | Resistor | 68 kΩ |
2 | R2,R4,R6 | Resistor | 10KΩ |
3 | R3 | Resistor | 47KΩ |
4 | R5 | Resistor | 33KΩ |
5 | L1, L2, L7, L10 | Induktor | 5 lilit email 1 mm diameter 5 mm |
6 | L3 | Induktor | 6 lilit email 1 mm diameter 5 mm |
7 | L4, L5 | Induktor | 2 lilit email 1 mm diameter 6 mm |
8 | L7 | Induktor | 5 lilit email 1 mm diameter 6 mm |
9 | L8 | Induktor | 3 lilit email 1 mm diameter 6 mm |
10 | L9 | Induktor | Toroida 10 lilit email 1 mm |
11 | Q1, Q2 | Transistor | 2SC930 |
12 | Q3 | Transistor | 2SC2053 |
13 | Q4 | Transistor | 2SC1971 |
14 | RFC (R7 dan L6) | – | resistor 470 Ω dililit email 0,3 mm |
15 | C1, C2, C3, C4, C10 | Capasitor | 22 pF |
16 | C6, C7, C8, C11, C12 | Capasitor | 100 nF |
17 | Trimmer1(C5) | Capasitor | up to 47 pF |
18 | Trimmer2(C9) | Capasitor | up to 30 pF |
Hasil perancangan
Berdasarkan skema rangkaian pada gambar 2 nilai toleransi masing-masing setiap komponen dapat dilihat pada tabel 1. Setelah pembuatan skematik rangkaian langkah selanjutnya yaitu pembuatan Printed Circuit Board (PCB) rangkaian, untuk hasil pembuatan PCB. Untuk hasil akhir penyolderan dan proses cetak PCB dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Hasil Penyolderan dan susunan komponen dari signal booster
Untuk hasil perancangan PCB dapat dilihat pada jurnal ini, semoga bermanfaat,