Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman – halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat website yaitu PHP, phyton, XML dll. Bagaimana web server bekerja? Pada saat mengambil sebuah halaman dari website, browser mengirimkan permintaan ke server yang kemudian diproses oleh web server melalui HTTP request. Sebelum memproses HTTP request, web server juga melakukan pengecekan terhadap keamanan dengan bantuan HTTP server. HTTP server merupakan perangkat lunak yang bertugas menerjemahkan URL (alamat situs web) serta HTTP (protokol yang digunakan browser untuk menampilkan halaman website). Kemudian web server mengirimkan HTTP response ke browser dan memprosesnya menjadi halaman situs web. Pada saat web server menerima HTTP request dari browser, jika diperlukan web server akan mengirimkan query ke database untuk memenuhi permintaan HTTP request yang dikirimkan oleh browser. Untuk ilustrasi gambar dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Proses web server bekerja

Baca juga:

Kelebihan dan kekurangan Virtualisasi beserta jenis-jenisnya

Apa fungsi dari web server? Web server berfungsi mengirimkan berkas atas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan, dan mengirimkan seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web yang terkait dan termasuk di dalamnya teks, gambar, video, atau lainnya. Berikut ini contoh dari Web Server yang sering digunakan yaitu Apache Web Server – HTTP Web Server, Apache Tomcat, Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS), Lighttpd, Sun Java System Web Server, XitamiWeb Server, Zeus Web Server dan Nginx.

Dalam membuat sebuah server untuk situs setidaknya ada beberapa aplikasi yang perlu di pasang pada computer anda antara lain Apache untuk server pemrograman, PHP5 atau PHP7, server database misalnya MySQL atau MariaDB,dan  PHPMyAdmin digunakan front end database MySQL berbasis web. Di dalam dunia pemrograman terdapat seseorang yang bertugas memanajemen web server yang disebut admin web server. Tugas dari admin web server setidaknya ada 5 yaitu Monitoring, manajemen, update, backup, dan Recovery. Untuk ilustrasi tugas dari admin web server dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2. Tugas admin web server

Baca juga:

6 Langkah mudah dalam membuat kategori menjadi menu pada wordpress

Monitoring, Pada bagian ini admin web bertugas memastikan bahwa Server telah di konfigurasi sebagaimana mestinya, Mengawasi server apakah berfungsi dengan baik atau tidak, dan mengelola log server serta menganalisa trafik terhadap server dalam bentuk laporan berkala dalam waktu 1 minggu sekali. Apa yang terjadi jika tidak ada monitoring pada web server? Semua data yang ada di server kita bisa saja hilang tak berbekas, baik karena di crack ataupun kesalahan teknis.

Management, pada bagian ini admin web Mengatur struktur direktori di server, Bertanggungjawab terhadap konfigurasi server baik dari sisi keamanan maupun fitur?fitur (modul) yang perlu di sediakan, Membuat user dan mengatur hak akses nya masing?masing, dan Membuat Account user untuk mengakses server (email, etc). Dan jika menggunakan login cloud berbasis windows server, admin web mengatur account user yang dapat akses ke komputer dan server.

Update, pada tugas ini admin web melakukan proses pembaharuan terhadap operating system yang digunakan, misalkan update patch dsb, Melakukan proses update terhadap perangkat lunak pendukung yang digunakan, misalnya PHP, MySQL, Anti Spam, Anti Virus, dll. Proses update perlu memperhatikan baik hardware maupun software, kenapa begitu? Karena jika update software tetapi hardware tidak mendukung maka akan terjadi crash seperti beberapa waktu yang lalu pada salah satu provider hosting yang update software tetapi terjadi crash sehingga mengakibatkan downtime yang lama untuk pelanggannya.

Baca juga:

Mengenal Tantangan Requirements Engineering pada Rekayasa web

Backup yaitu melakukan proses cadangan data secara berkala baik mingguan maupun bulanan. Pada bagian ini, admin web mencadangkan semua data, sehingga data yang ada di server tersimpan dengan baik dan jika ada sesuatu hal maka sistem recovery dapat berjalan lancar.   Recovery merupakan proses pemulihan data seperti semula, pada tugas ini, admin web Mengambil tindakan secepatnya bila terjadi error/trouble dalam operating system,  Mengambil tindakan secepatnya bisa terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh sistem maupun bencana alam.

Dalam membangun sebuah server yang stabil perlu adanya persiapan, berikut ini Langkah- langkah yang dibutuhkan dalam mempersiapkan web server antara lain:

1. Sediakan CPU sebagai mesin servernya. Spesifikasi CPU yang dibutuhkan itu tergantung kebutuhan web yang akan kita bangun. Jika hanya untuk kebutuhan web pribadi saja, pakai laptop atau PC biasa juga bisa. Jadi, untuk spesifikasi CPU yang disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk skala bisnis dan web hosting mungkin bisa di pakai spesifikasi yang agak tinggi termasuk CPU yang didesign khusus server. Sangat disarankan menggunakan PC dengan spesifikasi khusus server dan rak server.

2. Sediakan Alamat IP Public dan koneksi jaringan yang stabil. Untuk mendapatkan IP Public silahkan berlangganan Internet melalui ISP (Internet Service Provider) yang dianggap bagus (langsung berlangganan melalui Operator besar juga bisa namun ini biasanya agak butuh dana besar karena mereka jualnya dalam skala besar). Alamat IP public yang digunakan harus bersifat statis/ tetap. Kenapa tidak disarankan pakai alamat IP dynamic? karena jika IP dynamic itu IPnya bakal berganti-ganti dan ini sedikit ribet untuk menajemen termasuk untuk pointer domainnya dan juga yang lainnya. Alamat IP yang digunakan juga harus IP public karena jika hanya menggunakan IP Lokal maka web yang kita buat tidak bisa diakses oleh orang di luar jaringan kita jadi hanya kita saja yang bisa akses. Tetapi jika tujuannya hanya untuk lokal pakai IP lokal juga tidak ada masalah seharusnya.

3. Pilih dan install Operating System (OS) yang diinginkan seperti (CentOS, ubuntu, debian, slackware, FreeBSD dll). Sistem operasi adalah perangkat lunak yang bertugas untuk mengatur semua sumber daya dalam komputer (hardware dan software) agar dapat bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan oleh penggunanya.

Baca juga:

Mengenal lebih dekat tentang Web hosting dan nama domain serta cara mendaftarkannya

4. Langkah selanjutnya yaitu register domain name system (DNS) server. Pada langkah ini anda mendaftarkan alamat domain anda ke penyedia jasa domain. Kenapa menggunakan DNS? DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name (nama komputer). IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah. User hanya menggunakan satu nama domain untuk dicari baik di Internet maupun di Intranet.

5. Lakukan test koneksi dan optimalisasi terhadap server. Ketika kita ngoding di localhost mungkin saja semua halaman di loading hanya 1 detik tetapi ketika sudah di hosting belum tentu website yang kita bangun tadi kecepatan diaksesnya sama dengan ketika di localhost. Waktu tunggu pengguna idealnya 3 detik, jika sampai 10 detik website tersebut belum selesai di tampilan secara sempurna di browser, pengguna sudah merasa menunggu terlalu lama dan tidak nyaman dengan website terbut akibatnnya mungkin saja website anda tidak lagi di kunjungi di lain waktu. Pada langkah ini pastikan juga semua perangkat dapat mengakses website anda dengan baik dari segi konten dan kecepatannya. Sehingga optimalisasi server sangat diperlukan. Selain menjaga server tetap up juga server aman dari ancaman-ancaman yang tidak diinginkan.

Demikian artikel tentang tugas admin web server dan persiapan yang diperlukan dalam membangun web server, jika ada masukan bisa komentar dibawah ini ya,semoga bermanfaat.