Apa sich arti dari Tawakal? Bagaimana keutamaan dari Tawakal?
Tawakal, biasanya kita kaitkan dengan doa dan ikhtiar. Tawakal, biasa juga kita kaitkan dengan kondisi ketika mengalami suatu masalah. Masalah datang silih berganti dalam hidup kita, tapi masalah itu pula yang menjadikan hidup kita dinamis. Dengan hadirnya masalah, terkadang juga menjadi peringatan bagi kita, agar kita kembali pada Allah.
Ketika membaca kisah ketika Rasulullah SAW dan sahabatnya bersembunyi dalam sebuah gua, sementara musuh mengikuti mereka dan berdiri tepat di depan gua itu, seolah kita merasakan kekuatiran yang dirasakan oleh Abu Bakar r.a. Tetapi Rasulullah menunjukkan sikap tenang. Beliau menenangkan sahabatnya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.”
Segenting apakah masalah kita saat ini? Lebih genting kah dari situasi Rasulullah dalam kisah tadi? Dalam berbagai situasi, Rasulullah senantiasa berserah diri kepada Allah. Sikap ini menjadi teladan bagi kita. Rasulullah memperingatkan agar kita tidak memohon perlindungan pada segala sesuatu kecuali hanya kepada Allah.
Baca juga:
Ibu Menghafal Al-Qur'an, Anak Ikut Hafal
“Bila engkau meminta pertolongan, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang manfaat bagimu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kepadamu kecuali dengan perkara yang telah ditetapkan Allah kepadamu. Dan seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang merugikanmu, maka mereka tidak akan bisa merugikanmu kecuali dengan perkara yang telah ditetapkan oleh Allah terhadapmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering tintanya. (HR. Tirmidzi).
Rasulullah menghadapi kesulitan dan berbagai keadaan, sebagai ujian dari Allah. Padahal kita tahu bahwa Beliau adalah salah satu hamba Allah yang paling patuh. Bagaimana beliau bisa sukses menghadapi segala kesulitan itu?
Rasulullah selalu bersabar. Hal yang mendorong keyakinan Beliau yang kuat kepada Allah adalah ketakwaan Beliau dan tawakal. Beliau yakin bahwa Allah selalu menyertainya. Beliau yakin bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan menghasilkan sesuatu yang terbaik.
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, sesungguhnya segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi bagi seseorang kecuali yang beriman. Apabila mendapat kesenagan ia bersyukur, maka yang demikian itu sangat baik, dan apabila ia tertimpa kesusahan ia bersabar, maka yang demikian itu sangat baik baginya.” (Shahih Muslim).
Baca juga:
LANGKAH-LANGKAH MENGHAFAL AL-QURAN
Kaitannya dengan ikhtiar, Rasulullah SAW selalu berupaya sebaik mungkin. Bagaimanapun situasinya, beliau berupaya optimal, meskipun beliau tahu bahwa hasil akhirnya Allah yang tentukan. Allah menjamin kekuatan dan kesuksesan pada Beliau, sebagai balasan atas tawakal Beliau.
“Andaikata kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana dia memberi rezeki kepada burung, yaitu keluar dengan perut kosong di pagi hari dan kembali dengan perut yang kenyang di sore hari. (HR. Tirmidzi).
Rasulullah adalah sebaik-baik teladan. Membaca kisah Beliau selalu menghadirkan kerinduan kepada Beliau, juga memberikan inspirasi yang tak pernah padam. Semoga Allah menunjukkan jalan pada kita agar dapat lebih mengenal Beliau dan mencontoh Beliau. Aamiin.
Oleh: Lestari Ummu Al-Fatih
Referensi: -Nabi Muhammad SAW. Harun Yahya. 2003
-Referensi yang dirujuk didalam naskah.