Bangga dan Bahagia Punya BBM


Bangga dan Bahagia Punya BBM

Jatuh cinta sebelum bertemu. Mungkin ungkapan itu cocok banget sama saya yang jatuh cinta sama BBM. Begitu lihat launching boardbook tentang Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ini, jantung langsung berdebar kencang. Karena sebelumnya memang minta sama Allah agar memilihkan media apa yang terbaik untuk mengenalkan Al Fatih pada nabinya.

Jangan tanya tentang uangnya. Waktu itu belum ada cukup dana untuk membeli buku ini. Coba hitung-hitung dibandingkan boardbook lainnya juga. Bismillah aja intinya.

Ketika launching, buku Balita Berakhlak Mulia itu boleh dibayar dua kali. Bagai dapat angin segar. Pembayaran pertama memang sudah ada tabungan untuk alokasi itu. Tapi untuk pembayaran tahap kedua, sama sekali belum ada. Modal yakin sama Allah. Alhamdulillah Allah berikan kemudahan hingga kebutuhan dana itu terpenuhi.

Baca Juga:

Review Buku Balita Berakhlak Mulia


BBM itu boardbook

Niat ingin menjadikan anak suka membaca buju sudah ada sejak Al Fatih bayi. Sekitar umur 1,5 tahun, buku dongeng pun saya belikan. Namanya bayi, kertas itu enaknya diremes-remes, ditarik sampai terdengar suara sobekan kertas, lalu diuwel-uwel. Intinya, buku itu tak berbentuk lagi. Namun saya berusaha agar sekecil apapun sobekan buku itu tidak terbuang. Bahkan kalau kertasnya sudah keriting.

 

Pertama kali mengenalkan buku pada Al Fatih

Dua hal yang menjadi buntut awal perkenalan dia dengan buku ini adalah (1) gimana agar dia bertanggungjawab menjaga bukunya, dan (2) ibunya perlu menyediakan buku yang anti sobek.

Pada suatu kesempatan, saya mengajak si kecil untuk menempel sobekan buku dongengnya. Dengan lakban bening, buku itu utuh kembali. Buku itu masih bisa dibaca hingga saat ini. Ia pun jadi tahu kalau buku ditarik-tarik, diremes-remes, jadinya akan seperti apa. Uniknya, ketika ia meminjam buku dari sekolahnya dan menemukan ada halaman yang sobek, ia paham apa yang harus dilakukan. Ia akan meminta saya untuk memplester halaman itu. Buku dikembalikan dalam kondisi utuh.

Baca juga:

Menjadi ayah yang dirindukan, mengapa tidak?



Untuk poin nomor dua, ibunya pilih-pilih. Sambil minta bantuan Allah agar memilihkan buku terbaik untuk Al Fatih.

Jadi ingat ketika jalan-jalan ke toko buku. Saya melihat buku-buku boardbook yang dijual per buah. Naluri emak-emak pun muncul, itung-itungan. Al hasil, harga buku Balita Berakhlak Mulia itu logis. Jadi tambah yakin deh.

 

Satu sifat, banyak kisah

Uniknya BBM itu, membahas satu sifat utama Rasulullah melalui banyak kisah. Saya pun jadi punya gambaran bagaimana Rasulullah dalam menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan beliau.

contoh isi halaman BBM


Bagi anak mungkin belum terlalu terlihat saat dibacakan itu. Namun ada hal yang saya perhatikan dari Al Fatih saat dibacakan BBM. Ia memperhatikan ilustrasi gambarnya, dan banyak bertanya. Jadi meskipun satu kisah hanya 4-5 baris, tapi ia belajar menangkap makna dengan ilustrasi dan mencari tahu dengan bertanya. Alhamdulillah ada buku khusus Kisah Inspirasi Rasulullah untuk senjata. Saya bisa belajar dari buku itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari Al Fatih seputar sejarah.
 

Baca juga:

Bagaimana Cara Ibu Rumah Tangga bisa menghasilkan Uang?Berikut Tips Ibu Rumah Tangga dapat Gaji dari Tulisannya.

 

Al Fatih fokus pada unta


Tidak jarang pula, Al Fatih malah asyik mengamati berapa jumlah kambing. unta yang tidur, unta bawa apa, orang pakai sandal apa tidak, kenapa orang digambar berwarna atau hitam, berapa orang yang shalat berjamaah di masjid, dll. Pertanyaannya ga berhenti kalau dia belum puas cari tahunya. Inilah proses belajar anak seusia dia (2-3 tahun).

Intinya si kecil jadi belajar bagaimana menghadapi berbagai situasi dengan meneladani sifat utama Rasulullah. Nggak hanya anak yang belajar, saya pun jadi banyak belajar. Kadang anak jadi penasehat, mengingatkan tentang sifat Rasulullah.
 

Baca juga:

Temukan Solusi Persoalan Hidupmu dengan Garputala

 


Cerita berima itu bikin asyik dan nyantol

Pernah nggak perhatikan surat-surat dalam Al-Qur'an? Misal An-Naas, Al-Insyirah, dll. Banyak ya yang suku kata terakhirnya berima? Anak-anak jadi lebih asyik dan nyanthol kalau dibacain. Dengan rima, ia bisa menebak apa akhiran apa yang akan dibacakan. Tinggal kita mainkan intonasi saja. Tanpa terasa kosakata anak pun jadi semakin bertambah.

Akhiran berima juga membuat kisah itu jadi indah di dengar. Anak kecil pun bisa belajar mengenal budi bahasa yang baik agar pesan bisa disampaikan dengan kesan yang baik pula.

Pola berima bikin BBM-an tambah asyik dan nyanthol

 

Bagi saya pribadi, memiliki BBM itu suatu hal yang membahagiakan sekaligus membanggakan. Saat ini Al Fatih sudah punya dua adik kembar. Di usianya yang 4,5 tahun ini, ia bisa berbagi BBM dengan adik-adiknya. Dia mainkan BBM sementara saya menyuapi adiknya atau ketika saya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jadi dia bisa bantu saya menjaga adik-adiknya dengan BBM.

Yang paling membuat saya bangga dan bahagia adalah momen BBMan itu bisa membantu mengurai kecemburuannya pada adik-adiknya ketika baru lahir. Hemat juga sih, karena buku-bukunya masih bagus. Jadi tak usah belikan baru untuk adik-adiknya. Budget buku bisa untuk melengkapi koleksi sesuai kebutuhan kurikulum dalam keluarga. Alhamdulillah.

Yogyakarta, 26 Mei 2020
Lestari Ummu Al Fatih (Penulis buku Menjadi Bintang di Langit dan Istri Perindu Surga)

 

INFORMASI:

Iklan yang tampil pada halaman situs ini sepenuhnya diatur oleh pihak google, kami hanya menyediakan slot kosong. Jadi apabila ada iklan yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan anda harap informasikan kepada kami melalui formulir kontak web ini untuk selanjutnya akan kami sampaikan ke pihak Google.

penulis

About Lestari Ummu Al Fatih

<p> Penulis dan SLC di Sygma Daya Insani</p>

Learn More

Artikel Terkait